Saturday, May 15, 2010

Nostalgia - Rimini Italy part 2

Dubai Airport, transit place yang menyenangkan

Jakarta - Dubai dengan Emirates Airline lumayan menyenangkan. Biasanya Jakarta - Medan dengan pesawat lokal apapun merknya selalu bikin gw kesemutan, kedinginan dan pegal-pegal. Tapi ini tidak dirasakan di Emirates. Mungkin karena tempat duduknya cukup lebar, suhu di pesawat yang pas dan tivi di masing-masing tempat duduk yang membuat penumpang tidak merasakan bosan diperjalanan. 
Sampai di Dubai kalo nggak salah dini hari waktu Dubai. Tentu saja kami tidak keluar ke kota, karena tidak punya visa dan pastinya waktu transit selama 5-6 jam (kalau nggak salah) harus dipakai untuk latihan di airport.
My first impression about the airport.. wwuuuooooowwwwwwww baguuussss... Airportnya rapi, kinclong. Menyenangkan sekali deh. Gw suka desainnya.
 

Selanjutnya.. weleh, jalanannya kok muter-muter. Kami susah sekali menemukan tempat peradabannya (maksudnya tempat perbelanjaan dan makanan-makanan itu). Setelah muter sana, muter sini, ketemu jalan itu lagi, nyasar ke tempat aneh, tanya pak security dan pegel berjalan, akhirnya ketemu juga peradaban itu. Dan.. wuiiiiihhhhh rammeeee... Di jam yang masih sangat dini itu, rasanya cukup aneh buat gw yang melihat suasana seperti di mal ini.

(Ajeng dan Jule @ the gate, semakin ke dalam semakin rame dahsyat)

First stop : ATM.. ha ha.. we live in a modern world lahh, jadi ngga usah pake ke money changer segala, apalagi hanya untuk menukar sebesar Dh100. Tenaaangg, kurs yang dikasih Visa International cukup kompetitif kok. 
Next stop : Burger King..gak tau apa yang mesti dimakan, bertenggerlah kami di sini, memesan paket yang isinya burger segede gambreng, kentang, coke, dan nugget ayam. hampir Dh100 untuk bertiga (don't count, haram menghitungnya dalam IDR). Ngomong-ngomong tentang burger segede gambrengnya itu, yaahhhh setelah gw bandingkan dengan yang di Jakarta, burger king di Jakarta itu cuma setengahnya burger king di Dubai, walaupun harganya memang jauh lebih murah di Jakarta. Apakaahhhh size does matters untuk orang-orang UAE itu?? *jail*. Yang pasti makanan yang kami beli itu bisa buat 2 kali makan untuk ukuran perut kami yang tak seberapa itu.
Kembali ke rombongan dan memulai latihan, kami harus mencari tempat di pojokan yang sepi supaya tidak mengganggu orang-orang yang berlalu lalang dengan suara-suara angel kami. Namun apa daya, suara-suara keren kami memanggil-manggil para pekerja serta pengguna airport yang baru mendarat dan akan terbang untuk menyaksikan kedahsyatan lagu-lagu daerah Indonesia seperti Sigulempong, Burung Nuri, Soleram, Ondel-ondel dan lainnya *berasa artis banget, tapi begitulah adanya*.
Upss.. awas, jangan sampai telat. Next flight to Milan tidak boleh terlewatkan. Tergopoh-gopoh kami menuju gate pesawat yang menuju Milan (plis ya bandara di Dubai ini gede banget, dan gate nya puluhan, jadi pegeeeelll banget dari ujung ke ujung), tapi gw sempatkan juga untuk window shopping melihat gelang-gelang lucu, boneka, tas, kaos, dan parfum di pusat perbelanjaan sambil nge tek dalam hati barang apa saja yang akan dibeli pada saat transit pulang nanti.
Italy... We're comin'....

(Check schedule dan gate supaya tidak nyasar, nyasar=pegel)

Lesson to learn here : Dubai Airport itu sangat ketat ya, jadi sebaiknya tidak membawa minuman ringan, aqua di botol, parfum 100 ml, shampoo, botol sabun di tas, karena akan diamankan petugas. Selain itu supaya tidak terlalu repot ketika melalui x-tray, sebaiknya tidak perlu memakai yang ber metal-metal seperti ikat pinggang, kalung, jam tangan, sepatu yang ada cling-clingnya, karena itu semua harus dilepaskan dan dimasukkan ke x-tray.





 

Friday, May 14, 2010

Nostalgia - Rimini Italy part 1


Tidak menyangka sama sekali kalau gw bakal mendapatkan moment yang tak terlupakan bersama Paduan Suara Agria Swara IPB bulan Oktober 2009 lalu. Big thanks sama adik2 panitia dan Mas Arvin yang masih percaya sama suara gw yang ngga seberapa ini untuk ikut festival dan konser budaya di Italy. 
Huueeeeeee suenenge reeekkkk..... Dengan segala perjuangan latihan dan pencarian dana akhirnya berangkat juga kami ke Italy selama kurang lebih 10 hari.
Moment ini mungkin bisa terulang mungkin juga ngga bakal terulang lagi dikemudian hari.. maka dari itu seinget-ingetnya gw akan coba memotret hari-hari indah gw bersama the brondongz (sebutan gw buat adik2 agria yang usianya sampai 10 tahun di bawah gw, hehehe) ini.... 
 

Sunday, April 4, 2010

Cinta Putih

Mari kita jaga sebentuk cinta putih
yang telah terbina
Sepenuhnya terjaga pengertian 
antara engkau dan aku
Masihlah panjang
jalan hidup mesti ditempuh
Smoga tak lekang
oleh waktu

Cukup bagiku hadirmu
membawa cinta selalu
Oh.. lewat warna sikap kasihpun
Kau ungkap
tlah terjawab

Jika kau bertanya
sejauh mana cinta membuat bahagia
sepenuhnya trimalah apa adanya
dua beda menyatu
saling mengisi
tanpa pernah mengekang diri
jadikan percaya 
yang utama

Katon Bagaskara

Friday, April 2, 2010

Selasih

Selasih... kau bunga hatiku
Selasih... harumkan jiwaku
Kini dan selalu
Selasih... trimalah puisi
Selasih... dari hati ini
Cinta yang kau beri
laksana kasih surya kepada dunia
hangat dan menyingkap tirai kabut
Menghantar pagi
tuk segarkan daku
Selasih... sampaikan salamku
Selasih.. pada manis jiwamu
Kini dan selalu

Katon Bagaskara

Thursday, February 25, 2010

Angkringan Benhil

Agaiinn.. gw jatuh cinta pada Angkringan... hehehehehehehe...
Nasi kucingnya yang menggoda, sambalnya yang mantap, tempe goreng yang hangat dan sate jeroan yang "berbahaya"... hmmmmmmm...
Satu lagi gw menemukan angkringan ini di Jakarta. Tepatnya di Bendungan Hilir, yang deket2 ke arah pejompongan. Kalau masuk dari Jl. Sudirman, gw akan menemukan angkringan kecil ini di sebelah kiri, setelah salon Evergreen dan BNI. Angkringannya kuecil, ngga seheboh yang di Fatmawati, tapi jadinya berasa kayak di jogja banget. 

Seperti biasa, gw pasti memesan nasi kucing tempe dibandingkan nasi kucing ikan selar, walaupun keduanya uenak-uenak. Trus kadang gw mesti ber capcipcup dulu untuk memilih sate jeroannya, soalnya jenisnya buanyak. Sate usus, ati ampela, jeroan sapi, paru, keong, kulit, ceker ayam, sayap ayam, telor puyuh, hmmmmm sslluuurrppp sllluuurrrppp... berbahayaaaaa....
Gara-gara si sate itu, gw terpaksa nyuekin ayam goreng atau ikan bandeng presto yang juga disuguhin si abang-abang angkringan. Nah, kalau tempe goreng tepung atau tahu goreng tepung sudah pasti jadi salah satu suguhan favorit yang ngga bakal gw tolak. Rasanya lumayan juga kalau sudah di bakar, jadi crunchy crunchy gitu dehhh... Tapi, temen2 gw yang jawanya lebih muedhok dari gw pasti lebih memilih tempe bacem atau tahu bacem bikinan si abang.. Rasanya manis bo.. ga kuat gw...

Sambel. 
Waahhhhhh ini nihh kelebihannya si angkringan benhil. Sambelnya luaarrrr biasaaa.... Enaaakkkkkkkk (empat jempol).... 
Sepertinya, saking favoritnya tuh sambel, si abang angkringan sengaja membuat sambel yang banyak, supaya si pembeli yang gila sambel kayak gw ini bisa terpuaskan. Orgasmic taste.. huehehehehehe.... gw jadi lebayy kalo ngomongin yang pedes2, maap yaa...

Nah kalau soal minumannya, gw ga bisa berkomentar. Secara dimanapun gw berada, gw pasti pesen es teh tawar. Jadi maafkeun, u have to try it n make any comment about it ur self lahh (heuheuheuheu). Cuma yang pasti tehnya itu masih jakarta banget. Mantapnya teh jogja yang ber merk Tjatoet, dimasak pake arang dan disuguhi pake gula batu, blom akan lo temuin di sini. But, u should try susu jahe nya.. nampaknya enak kali pun..

Satu lagi pesen gw. Hati-hati.. pasti kelewatann... jadi, mulai masuk Benhil, lo mesti nengok kiri terus.

Enjoy...

Wednesday, February 3, 2010

Kangen

Kangen nulis lagi...

Ajak gw wisata kuliner dooonnngggg